search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Peringatan Hari Arak Bali ke-3, Momen Promosi Warisan Budaya ke Dunia
Kamis, 30 Januari 2025, 14:51 WITA Follow
image

Peringatan Hari Arak Bali ke-3, Momen Promosi Warisan Budaya ke Dunia (ist)

IKUTI BERITABADUNG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABADUNG.COM, KUTA SELATAN.

Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi saksi perayaan Hari Arak Bali ke-3 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Tresnaning Berem Arak Bali pada Kamis, 29 Januari 2025.

Dengan mengusung tema "Arak Bali For The World", acara ini bertujuan untuk semakin memperkenalkan Arak Bali sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan serta menjadi penggerak ekonomi lokal.

Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster, dalam sambutannya menegaskan bahwa Arak Bali memiliki nilai lebih dari sekadar minuman beralkohol. Ia berharap Arak Bali semakin dikenal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.

"Hari ini adalah momentum yang luar biasa. Semoga Arak Bali semakin dikenal dan menjadi minuman spirit dunia yang mampu bersaing dengan produk terkenal lainnya," ujar Koster.

Koster juga menyoroti pentingnya produksi Arak Bali yang berkualitas. 

Menurutnya, bahan baku dari pohon lontar, kelapa, dan enau harus tetap menjadi standar utama, mengingat penggunaan bahan baku lain seperti gula dan zat kimia dapat merusak kualitas serta kesehatan masyarakat.

"Arak gula yang dicampur zat kimia sangat merugikan dan tidak sesuai dengan budaya kita," tambahnya.

Untuk memperluas pasar global, Koster menegaskan bahwa promosi dan peningkatan kualitas harus dilakukan secara berkelanjutan. Namun, ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi, salah satunya adalah tingginya bea cukai yang membebani produsen Arak Bali.

"Pita cukai yang tinggi membuat harga jual Arak Bali mahal. Seharusnya ada insentif khusus bagi produk kerajinan rakyat seperti Arak Bali agar bisa bersaing dan mendukung ekonomi masyarakat," tegasnya.

Ketua Panitia Hari Arak Bali ke-3, Nathan Santoso, menekankan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk menyatukan berbagai pihak dalam menjaga dan memajukan Arak Bali.

"Hari ini kita melihat banyak pihak dari berbagai sektor hadir. Tidak hanya pelaku industri Arak, tetapi juga pihak hotel, pengusaha klub malam, petani, pemerintah, hingga akademisi.

Ini menunjukkan bahwa Arak Bali adalah bagian dari ekosistem yang luas dan harus diperjuangkan bersama," jelas Nathan.

Lebih dari sekadar tagline"Arak For The World" adalah sebuah cita-cita besar yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh bangsa Indonesia. 

Nathan menegaskan bahwa minuman tradisional yang kaya akan nilai budaya ini harus bisa mendunia.

"Hari ini adalah titik awal di mana perjuangan kita bersatu. Semoga Arak Bali bisa menjadi kebanggaan nasional dan dikenal luas di dunia," pungkasnya.

Dengan dukungan dari berbagai pihak dan strategi promosi yang tepat, Arak Bali berpotensi besar menjadi minuman tradisional Indonesia yang dikenal dunia, sekaligus menjadi kebanggaan warisan budaya yang lestari.

Editor: Aka Kresia

Reporter: Tim Liputan



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabadung.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Badung.
Ikuti kami