Dalam pelaksanaan PPKM, Desa Adat Dalung, Kuta Utara, Badung yang terdiri dari 10 Banjar Adat hampir tidak melakukan Parum atau rapat yang sebelum Pandemi biasanya setiap bulan sekali rutin dilaksanakan.

Dalam kondisi saat ini, Parum biasanya hanya dilakukan oleh para pengurus masing-masing Banjar saja. Selain itu, dalam pelaksanaan Parum juga tanpa dilakukan dengan tatap muka, jadi cukup dilakukan melalui daring yakni via aplikasi pesan WhatsApp saja.

"Lewat WA sementara Parum tersebut dilakukan atau tanpa melakukan tatap muka. Sehingga hal tersebut tidak sampai menimbulkan kerumunan," jelas Bendesa Adat Dalung, Kuta Utara, Badung, Ir.I Nyoman Widana, Sabtu (22/5) di Dalung.

Tentu hal tersebut menurutnya, telah disepakati oleh seluruh Kelian Banjar Adat di Desa Pakraman Dalung untuk tidak melaksanakan parum sementara waktu ditengah Pandemi saat ini. Selain kesepakatan pelaksanaan parum tersebut juga telah disepakati juga dalam pelaksanaan kegiatan adat sama sekali tidak menggunakan Gambelan Baleganjur di masing-masing Banjar di Desa Adat Dalung pada khususnya.

"Tentu itu merupakan kesadaran dari pada Kelian banjar adat dalam melakukan Prokes, dalam upaya mengurangi kegiatan melibatkan banyak orang," pungkasnya.