Di tengah pandemi saat ini, perkembangan para Disc Jockey (DJ) mengalami masa yang sangat sulit.

Hal tersebut terlihat dari tidak sedikit dari para teman-teman DJ khususnya telah berkeluarga memilih untuk tinggal di kampung dan hanya beberapa saja terlihat masih melakukan kegiatan DJ.Selain itu, tentu pendapatan tidak seperti saat musim ramai pariwisata, kalau dipersentasekan kurang lebih mencapai 30 sampai 50% saja.

Hal itu disampaikan, Direktur CV. H3LLO DJ SCHOOL, Hendra Saputra atau Dj Hendra Saputra, Selasa (25/5) di Badung. 
"Kalau ditanya tentang masih ada yang ngeDJ, jawabannya ya masih akan tetapi tidak seperti dulu jam ngeDJnya. Untuk ngeDJ dalam sebulan sebelum masa pandemi biasanya, 3 sampai 5 kali even saja saya sudah merasa sangat tercukupi," jelasnya.

Selain, profesi DJ dirinya mengatakan, ada pekerjaan lain juga atau tidak hanya DJ saja melainkan mengembangkan sekolah DJ, penjualan serta Event Organizer.

"Selama pandemi tentu saya lebih fokus dalam menjalankan sekolah DJ dan mencoba untuk mengajak rekan-rekan tim DJ saya untuk mengubah alur. Ya itu, mencari reguleran untuk job ngeDJ," tutup Saputra.