Dari total jumlah anggota di Bali Villa Association (BVA) atau Asosiasi Villa di Bali kurang lebih sebanyak 108 anggota terlihat sebagian ada yang buka di masa Pandemi namun tidak semua.

Hal tersebut disebabkan karena selain keterbatasan Staf dan tenaga lainnya dan juga jumlah tamu yang hanya diisi beberapa orang saja. Dijelaskan untuk jumlah kapasitas kamar di Bali total kurang lebih 150.000 kamar, sedangkan untuk di Badung sebanyak 98.000 lebih kamar.

"Secara umum villa masih ada yang terisi rata-rata occupancy rate paling 10% secara umum tamu domestik. Pelayanan ala bintang 4 namun harga losmen karena super discon atau harga Covid," jelas Ketua BVA yang juga menjabat sebagai Sekjen PHRI, Badung, Gede Ricky Sukarta saat dikonfirmasi, Jumat (18/6) di Badung.

Secara umum domestik rata-rata yang stay untuk saat ini, dengan lama rata-rata 2 hari. Namun ada juga sampai mingguan. Beberapa ada juga bule yang sudah lama di Bali kadang dua mingguan bahkan ada sebulan dengan harga pemberian harga miring.

"Kami tentu dari kalangan industri berharap Work from Bali bisa sedikit ngangkat kelesuan pariwisata Bali dan apalagi kalau bisa open border untuk wisman. Minimal Occupancy Rate 15% saja," cetusnya.

Dia menambahkan Pemerintah harus menyiapkan sembako buat yang terdampak pandemi covid-19 agar bisa bertahan hidup sampai akhir tahun. Pemerintah juga harus memastikan Prokes Clean, Healthy, Safety, Environment (CHSE) di laksakan secara ketat dan disiplin.