Sekjen Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia atau PHRI Badung, Gede Ricky Sukarta mengapresiasi usaha pemerintah terutama dalam menggelorakan Work from Bali atau WFB karena akan berdampak pada pariwisata Bali yang telah 1,5 tahun sangat terpuruk.

"Ini sebuah tantangan bersama dan sekaligus kesempatan. Dengan adanya promosi WFB adalah hal baik, namun  pemerintah dan semua Stakeholder harus tetap  disiplin diri memperkuat implementasi prokes secara ketat," jelasnya.

Jika boleh digambarkan bagaimana kondisi para anggota PHRI sampai saat ini, menurutnya sangat menyedihkan dan sudah banyak yang Orang Tanpa Gaji (OTG) atau banyak yang cuti tanpa gaji bahkan sudah banyak juga menganggur.

"Menyedihkan, dan banyak yang menggangur juga sampai saat ini," ujarnya.

Meski ada beberapa akomodasi di Badung yang masih buka, Akan tetapi masih di bawah 10% dan anggota PHRI lebih banyak yang tutup karena alasan tidak ada tenaga dan minimnya sumber daya.

"Dari jumlah kamar yg ada di Badung kurang lebih 98.000 kamar, mungkin ada kurang lebih ada 10% yang buka dan isinya masih di bawah 20 persen dan dengan harga jauh di bawah karena harga Covid dan tamu kebanyakan Wisnu," jelasnya.

Dirinya berharap, agar segera dibuka pariwisata mancanegara di Bali dengan penerapan SOP Prokes secara ketat dan disiplin serta cepat sosialisasikan rencana mitigasi rencana ke semua stake holder.

Dirinya menambahkan, minimal ada plan B kalau belum bisa ekonomi melalui pariwisata tumbuh karena belum bisa open border maka, pemerintah siap menyiapkan sandang ke rakyat yang terdampak.