PPKM Darurat Jawa-Bali, ABI Bali: Dari Sekian PPKM Tidak Ada Hasil
GOOGLE NEWS
BERITABADUNG.COM, KUTA.
Pelaku Industri pariwisata yang salah satunya Wakil Ketua Asosiasi Bartender Indonesia (ABI) Bali, Ida Bagus Gde Candra Setiawan menanggapi, soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat di Jawa-Bali.
Hal ini, kata dia, tentu sangat mempengaruhi Bali. Bali yang baru saja sedikit menggeliat dan bisnis mulai muncul di permukaan, sudah mulai ada aturan baru dari pusat yang menyatakan kedaruratan karena lonjakan kasus yang terjadi khususnya di Jakarta dengan varian Delta yang dinyatakan berasal dari India. Keadaan tersebut menurutnya tentu menyedihkan.
"Di satu sisi, tidak bisa berbuat apa, namanya aturan sudah barang tentu sebagai warga yang taat aturan dan hukum tetap harus sejalan," jelasnya, Selasa (6/7) di Badung.
Terkait hal tersebut tentu sangat berharap dengan pemberlakuan PPKM setidaknya jumlah kasus harus bisa ditekan, terlebih apakah ini dijadikan strategi untuk membuka Bali secepatnya.
"Kami juga tidak tahu,tapi mudah-mudahan dalam 17 hari kedepan, Bali akan menjadi kondusif dan jumlah kasus akan menurun," ucapnya.
Dirinya sedikit memberi pesan, jika dari sekian PPKM yang sudah dilakukan tidak membuahkan hasil, barang tentu harus betul-betul dirumuskan strategi nyata untuk menyikapi apa langkah strategis dan efektif untuk menekan laju penambahan kasus harian covid-19 tersebut.
"Apakah mungkin dengan, pemanfaatan teknologi tracing seperti di negara-negara maju mereka mengunakan QR code untuk semua akes publik sehingga data tracing bisa dicek secara akurat, memilah informasi, semua media bekerja sama untuk menyiarkan atau mengiformasikan data yang valid, sehingga masyarakat akan lebih teredukasi dalam setiap informasi mengenai Covid-19 (Satu media center)," paparnya.
Dirinya mencontohkan, negara maju dalam pengadaan vaksin, jika ingin membetuk herd immunity secara cepat, pola vaksin jangan dibikin ribet, cukup KTP kemudian disuntik, dan kartu vaksin diberikan dan kemudian selanjutnya untuk vaksin kedua.
Editor: Robby Patria
Reporter: Kontributor Badung