Usaha Ternak Madu Kele-kele Prospektif di Sibang Kaja
GOOGLE NEWS
BERITABADUNG.COM, ABIANSEMAL.
Pengembangan budidaya Trigona atau Jenis lebah tanpa sengat (Kele-kele) dinilai sangat prospektif kedepan.Hal tersebut karena permintaan pasar dan lingkungan dalam pengembangbiakannya sangat mendukung khususnya di beberapa daerah di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung. Hal itu disampaikan salah satu peternak Trigona, I Wayan Winarsa, Banjar Tengah, Desa Sibang Kaja, Selasa, (13/7).
"Sementara pengembangan bagus dan alam di sekitar juga masih mendukung sampai saat ini disini," jelasnya.Selain itu, permintaan pasar dari madu dihasilkan terbilang masih bagus. "Kalau menurut saya pribadi peminat madu ini masih ada dengan penjualan dilakukan sementara dari orang perorangan dengan para pembeli datang secara langsung," ucap peternak yang telah mulai berternak dari 2019 secara pribadi ini.
Adapun jenis Trigona yang sementara cocok dikembangkan saat ini mulai dari, jenis Levi dan Itama. "Jenis Levi dan Itama sementara cocok dikembangkan saat ini di sini," katanya.
Dari dua jenis tersebut masing-masing mampu menghasilkan jumlah madu berbeda-beda dalam sekali panennya. "Tergantung dari jenisnya misal, Levi mampu menghasilkan madu sebanyak 50 ml sedangkan jenis Itama 100 ml selama 6 bulan," ucapnya.
Ia telah mengemas madu hasil panen dalam bentuk botolan mulai dari ukuran 100 hingga 250 ml dengan harga mulai Rp100 sampai 250 ribu per botol.
Baca juga:
IPSI Bali Agendakan Gelar Kejurda Remaja
Menurut peternak yang tergabung dalam Kelompok Ternak Kele-kele Desa Sibang Kaja ini kendala utama usahanya adalah vegetasi tanaman belum sepenuhnya siap sehingga pengembangan lebih besar belum berani dicoba.
Editor: Robby Patria
Reporter: Kontributor Badung