Sebagian besar masyarakat Kerobokan dinilai telah menerapkan aturan selama PPKM Darurat. Hal tersebut dikarenakan sinergitas desa adat yang sangat terjalin dengan baik dalam upaya menekan penyebaran Virus Covid-19.

"Hampir 90 persen masyarakat telah menerapkan PPKM dengan tertib. Hal tersebut disebabkan karena desa adat sangat mendukung penuh apa menjadi arahan dalam upaya menekan peredaran Covid-19 khususnya di daerah Kerobokan," jelas Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Kerobokan, AA Bagus Bayu Joni Saputra, Rabu (14/7).

Adapun salah satu langkah telah dilakukan mulai dari, patroli rutin serta tetap melakukan sosialisasi baik, krama Desa Adat Kerobokan maupun penduduk pendatang.

"Surat edaran juga telah disebarkan ke warga maupun ke pelaku usaha tertentu sesuai aturan agar menutup sementara usahanya selama PPKM Darurat," ujarnya.

Memang diketahui telah 1,5 tahun masyarakat berhadapan dengan Covid-19 tentu secara pisikologis pasti akan berpengaruh. Maka dalam melakukan sosialisai maupun himbauan tentu tetap dilakukan dengan sopan santun.

"Tentu tetap dengan cara humanis kami melakukannya, tetap bersinergi dengan pihak terkait maupun desa adat khususnya dengan pecalang," pungkasnya.