Penyelenggaraan G20 diharapkan akan mampu menyerap Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata.

Akademisi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, I Wayan Mertha, mengatakan dalam kaitan dengan penyerapan tenaga kerja kegiatan tersebut dinilai sangat berperan karena banyak aktivitas dalam rangkaian G20 yang tentunya membutuhkan jasa atau kebutuhan lainnya yang bisa dikerjakan tenaga lokal.

"Setiap kebutuhan harus dilayani oleh tenaga kerja. Maka itu dibutuhkan banyak personel untuk G20. Keberadaan G20 diharapkan akan mampu mendorong aktivitas ekonomi yang tentu berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja," katanya belum lama ini. 

Namun demikian, tenaga kerja yang dibutuhkan harus memiliki kualifikasi tertentu dalam melayani para delegasi.

"Delegasi yang levelnya kita sudah tau maka, dibutuhkan SDM yang benar-benar handal untuk melayani semua kebutuhan mereka," sebutnya.

Bali ini sebenarnya memiliki kualitas sumber daya manusia yang mumpuni artinya, dalam bidang yang mereka tekuni mereka profesional. 

"Banyak sekali tenaga kerja yang ada di Bali mulai dari level bawah sampai Top Management sudah tersedia. Kami tidak khawatir dengan hal itu karena, SDM lulusan dari sekolah-sekolah atau penguruan tinggi yang berkaitan dengan hospitality industri walaupun ada juga tamatan SMK. Mereka juga mengikuti training-training berkaitan dengan meningkatkan kualifikasi guna meningkatkan keahliannya dalam bidang masing-masing," paparnya.

Dirinya berharap, dengan tumbuhnya kegiatan pariwisata di Bali setidaknya akan dapat membuka peluang atau penyerapan tenaga kerja.

Maka, Pemerintah daerah atau pusat diharapkan mampu mengelar even-even bertarap nasional maupun internasional lebih intens dilakukan di Bali agar sebagai destinasi yang sebagian besar kehidupannya berasal dari kegiatan pariwisata bisa bertumbuh dengan baik. 

"Jadi kegiatan maupun even-even dilakukan di Bali sangat mendorong tumbuhnya perekonomian di Bali dan tentunya tingginya tenaga kerja yang diserap oleh pariwisata yang mulai pulih," pungkas Mertha.