search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur Koster Dorong Kampus di Bali Aktif Atasi Sampah dan Kemacetan
Minggu, 27 April 2025, 21:42 WITA Follow
image

Gubernur Koster Dorong Kampus di Bali Aktif Atasi Sampah dan Kemacetan

IKUTI BERITABADUNG.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABADUNG.COM, BALI.

Gubernur Bali Wayan Koster mendorong partisipasi lembaga pendidikan untuk menuntaskan berbagai persoalan krusial yang saat ini dihadapi Daerah Bali seperti masalah sampah, kemacetan hingga ulah wisatawan nakal.

Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-2 Program Sarjana Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali (ITSNUBA) di 100 Sunset Hotel, Kuta, Sabtu (26/4/2025).

Gubernur Koster menjelaskan bahwa di periode kedua masa kepemimpinannya, ia berkomitmen untuk segera menuntaskan persoalan sampah. Ia telah mengeluarkan SE Nomor 09 Tahun 2025 mengenai Gerakan Bali Bersih Sampah.

Menurutnya, sampah adalah persoalan serius yang mesti secepatnya diatasi untuk mewujudkan lingkungan bersih dan hidup sehat.

"Yang tak kalah penting, sebagai destinasi wisata dunia, Bali membutuhkan tata kelola sampah yang bagus," ujarnya.

Melalui regulasi dan gerakan masif, ia menargetkan persoalan sampah dapat tuntas dalam dua tahun.

"Tidak sampai lima tahun, persoalan sampah sudah harus selesai. Targetnya dua tahun, sudah tuntas," sebutnya.

Kementerian Lingkungan Hidup RI, lanjut Koster, juga telah menjadikan Bali sebagai prioritas dalam program penuntasan masalah sampah. Untuk mempercepat penanganan, ia melibatkan berbagai komponen, termasuk lembaga pendidikan seperti ISTNUBA.

Selain itu, Gubernur Koster mengungkapkan rasa syukurnya karena di tengah berbagai persoalan yang dihadapi, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tetap meningkat.

"Di tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 6,4 juta orang.  Ini lebih banyak dari jumlah sebelum pandemi yaitu 6,2 juta.

Per tanggal 23 April 2025, saya menerima laporan bahwa angkanya mengalami kenaikan 13 persen.

Nah, kalau berbagai persoalan krusial dapat kita tuntaskan, Bali akan semakin baik dan wisatawan mancanegara juga pasti makin banyak yang datang," urainya.

Selain sampah, pihaknya juga memberi perhatian serius pada kemacetan dan ulah wisatawan nakal.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster juga mengapresiasi kerja keras NU yang berhasil membuka lembaga pendidikan tinggi di Bali.

"Perguruan tinggi di bawah naungan NU jumlahnya cukup banyak, ini luar biasa. Dan menurut catatan yang disampaikan rektor, meski baru berusia enam tahun, institut di Bali ini telah mencatat banyak prestasi," cetusnya.

Ia berharap ISTNUBA bisa membantu meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat Bali dalam pendidikan tinggi, yang saat ini baru mencapai 34 persen.

Gubernur Koster menargetkan tingkat partisipasi masuk perguruan tinggi di Bali bisa meningkat menjadi minimal 40 persen. Untuk itu, Pemprov Bali akan meluncurkan program satu keluarga satu sarjana, dengan prioritas bagi keluarga kurang mampu.

"Seluruh keluarga kurang mampu di seluruh Bali yang belum memiliki sarjana, saat ini sedang kita data dan akan mendapat prioritas. Untuk skemanya, kita berharap partisipasi perguruan tinggi, termasuk institut ini," ucapnya.

Gubernur Koster juga menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati ISTNUBA. Ia mengingatkan pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Lanjutkan ke jenjang berikutnya, S2 hingga S3 agar memiliki akses yang lebih luas," pungkasnya.

Sementara itu, Rektor ISTNUBA Azizah Azis dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati. Ia berharap para lulusan dapat berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara.

"Sarjana lulusan ISTNUBA harus tangguh, kuat, tak mudah putus asa, mampu beradaptasi dan menjadi pribadi unggul dan punya daya saing," pesannya.

Ia juga mendorong para lulusan untuk kreatif dalam menciptakan teknologi inovatif. Saat ini ISTNUBA memiliki tiga program studi yaitu Teknik Lingkungan, Statistik, dan Sistem Informasi, yang seluruhnya telah terakreditasi baik.

Kabag Umum LLDIKTI Wilayah VIII Nyoman Bagus Suweta Nugraha dalam sambutannya mengingatkan bahwa wisuda bukan sekadar simbol memperoleh gelar, tetapi juga amanah untuk terus belajar.

"Ini adalah amanah untuk terus belajar agar mampu mengambil peran aktif dalam mencari solusi atas tantangan yang dihadapi bangsa saat ini," ucapnya. Ia mengapresiasi ISTNUBA sebagai lembaga pendidikan berbasis NU yang memadukan IPTEK dan nilai-nilai religius dalam kurikulumnya.

Dari Lembaga Pendidikan Tinggi PBNU, Mustakin Taggala menegaskan komitmen NU untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi masyarakat. Saat ini, PBNU telah memiliki lebih dari 200 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia.

Pada wisuda ke-2 ini, ISTNUBA melepas 47 sarjana dari tiga program studi. Acara juga diisi dengan orasi ilmiah oleh Muhammad Hasan Chabibie, Staf Ahli Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kemdiktisaintek RI, yang mendukung program peningkatan partisipasi pendidikan tinggi di Bali.

Editor: Aka Kresia

Reporter: Rilis Pers



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabadung.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Badung.
Ikuti kami