Pedagang Bunga Cempaka di Badung Merugi, Produksi Anjlok hingga 70 Persen akibat Hujan Deras
GOOGLE NEWS
BERITABADUNG.COM, ABIANSEMAL.
Para pedagang bunga cempaka di sepanjang Jalan Raya Desa Sibang Gede, Badung, mengeluhkan hasil panen yang merosot drastis akibat curah hujan tinggi.
Penurunan produksi bunga mencapai 50 hingga 70 persen, yang berdampak langsung pada pendapatan harian mereka.
“Kembangnya kurang karena angin dan hujan, jadi kuncup bunga tidak tumbuh,” ujar I Gusti Agung Sri Wahyuni, salah satu pedagang bunga cempaka, Selasa (11/2/2025), saat menjajakan dagangannya.
Menurut Sri Wahyuni, biasanya satu pohon bisa menghasilkan sekitar 300 bunga, tetapi kini hanya mampu menghasilkan sekitar 100 bunga. Kondisi ini membuat pasokan bunga semakin berkurang di pasaran.
Hal serupa juga dirasakan oleh I Made Jony, pedagang lainnya. Sebelum hujan melanda, dirinya mampu menjual hingga 1.500 bunga per hari, namun kini hanya sekitar 250 bunga per hari.
“Hujan deras yang tiba-tiba turun di tengah musim kemarau membuat putik bunga tidak berkembang dengan baik, sehingga banyak yang gagal panen,” jelasnya.
Para pedagang berharap kondisi cuaca segera membaik agar produksi bunga cempaka kembali normal.
Pasalnya, bunga cempaka banyak digunakan untuk kebutuhan upacara keagamaan di Bali, sehingga permintaan tetap tinggi meskipun pasokan terbatas.
Fenomena hujan deras di tengah musim kemarau tidak hanya berdampak pada bunga cempaka, tetapi juga pada sektor pertanian lainnya.
Petani dan pedagang harus menghadapi tantangan dalam mempertahankan hasil panennya di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu.
Dengan meningkatnya curah hujan yang tidak terduga, banyak petani berharap adanya solusi dari pemerintah daerah, baik dalam bentuk bantuan maupun penyuluhan pertanian untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem terhadap tanaman mereka.
Editor: Aka Kresia
Reporter: Kontributor Badung